Koperasi dan UKM
Menuju Koperasi Naik Kelas, KemenKopUKM Menata Struktur Organisasi Baru
JAKARTA, JURNAL IBUKOTA: Penataan Struktur Organisasi Kementerian Koperasi dan UKM dilaksanakan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong UMKM berdaya saing dan naik kelas, modernisasi Koperasi, serta reformasi struktural dan mindset.
Read more...Konstruksi & Infrastruktur
Kementerian PUPR Kembalikan Fungsi Sungai Cakung di Kawasan Grand Kota Bintang Bekasi
BEKASI, JURNAL IBUKOTA: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan. A. Djalil meninjau lokasi pelanggaran Tata Ruang Kawasan Grand Kota Bintang, di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Kawasan pertokoan dan perumahan yang berada di Jalan KH Noer Ali, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat tersebut melanggar pemanfaatan ruang terkait dengan perubahan alur Sungai Cakung menjadi kawasan komersial.
Read more...Kemenkop dan UKM Harapkan Ada Kesepahaman Pusat dan Daerah
- Created on Friday, 03 May 2019 17:01
- Written by Jurnal Ibukota
PANGKALPINANG, JURNAL IBUKOTA: Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan menekankan bahwa Rakornas harus mampu melahirkan kesepahaman kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga, akan berdampak pada terciptanya kepastian kebijakan di seluruh Indonesia.
"Birokrasi yang harus mengikuti kebutuhan di masyarakat dalam era yang berbeda seperti sekarang ini", kata Prof Rully pada acara Rakornas Bidang Koperasi dan UMKM 2019 di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (3/5).
Di depan ratusan kepala dinas koperasi dan UMKM seluruh Indonesia (provinsi dan kabipaten), Prof Rully menambahkan, ada lima strategi yang diusung Kemenkop dan UKM pada RPJMN 2015-2019 ini. Di antaranya, peningkatan kualitas SDM, peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan, peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran, penguatan kelembagaan, hingga peningkatan kemudahan, kepastian, serta perlindungan usaha. "Peningkatan daya saing KUMKM sangat penting agar bisa berkembang lebih besar atau naik kelas",kata Prof Rully.
Yang tak boleh diabaikan, kata Prof Rully, adanya pengembangan environment penerapan Koperasi 4.0 dalam wadah penguatan kelembagaan koperasi. "Harus ada pengembangan regulasi, arsitektur kelembagaan, hingga infrastruktur", tukas dia.
Dari sisi pengawasan, Prof Rully berharap ada regulasi untuk meningkatkan koordinasi dalam bidang pengawasan koperasi. Salah satunya, usulan harmonisasi regulasi khususnya terkait KSP dan fintech antara pemerintah dengan OJK. "Yang tak boleh ketinggalan adalah mekanisme untuk meningkatkan koordinasi Kemenkop dengan instansi terkait dan daerah. Juga, sosialisasi regulasi dan mekanisme pengawasan kepada pemda dan dunia usaha", papar Prof Rully.
Dari sisi pembiayaan, Prof Rully menunjuk peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan KUMKM melalui kredit program dengan subsidi bunga dan penjaminan (KUR). "Kita juga akan meningkatkan akses pembiayaan UMKM melalui LPDB KUMKM. Tujuannya, agar pembiayaan dana bergulir tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat pengembalian", tegas Prof Rully lagi.
Sementara menyangkut peningkatan produktifitas dan daya saing KUMKM, Prof Rully mengatakan perlu adanya strategi kemitraan yang komprehensif. "Pengembangan pola kemitraan ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi koperasi dan UMKM. Termasuk menyelaraskan semua aturan yang berkaitan dengan urusan kemitraan koperasi", ucap Prof Rully seraya menyebutkan bahwa layanan promosi melalui e-Commerce juga harus ditingkatkan.
Sedangkan menyoal peningkatan SDM KUMKM, Prof Rully mengatakan pentingnya pengembangan pelatihan vocational bagi SDM koperasi dan UMKM, termasuk penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan. "Harus ada pemetaan potensi peluang dan pengembangan usaha KUMKM. Di sini, KUMKM sebagai leading sector dan koordinator program Kewirausahaan Nasional", kata Prof Rully.
Untuk itu, Prof Rully berharap Rakornas ini bisa membentul agenda bersama untuk pengembangan koperasi dan UMKM ke depan. "Pertama, kita harus memperkuat kelembagaan koperasi dan UMKM melalui komunikasi dan sinergitas antar koperasi besar mrlalui dialog-dialog dan kerjasama bisnis serta kesehatan organisasi", ujar Prof Rully.
Kedua, lanjut Prof Rully, pusat dan daerah harus mampu membangun jejaring untuk mengatasi persoalan praktis yang dapat mengganggu operasional bisnis dan layanan koperasi dan UMKM. "Ketiga, kita juga harus memperkuat fundamen bagi pengembangan koperasi masa depan dengan menggarap koperasi strategis, yakni kelompok milenial dan wanita, dengan memanfaatkan layanan teknologi informasi", jelas Prof Rully.
Tak hanya itu, kata Prof Rully, harus ada juga agenda bersama menyangkut Harkopnas 2019. "Kita harus mampu memanfaatkan momentum Harkopnas tahun ini sebagai sarana promosi, sosialisasi, penguatan citra, dan eksistensi bisnis koperasi dan UMKM", pungkas Prof Rully. (Agus)
Pendidikan dan Kebudayaan


Infrastruktur Pondasi Indonesia Maju
Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok Tanah Air selama 5 tahun terakhir menjadi pondasi untuk kemajuan Indonesia di masa depan. Ketersediaan infrastruktur menjadi modal Indonesia meningkat menjadi negara maju, dan tidak terperangkap sebagai negara berkembang saja atau “middle income trap”.
"Infrastruktur merupakan pondasi bagi Indonesia untuk mampu berkompetisi dengan negara lain. Indeks daya saing Indonesia masih berada pada posisi di tengah terhadap negara-negara lain. Kita ingin berada pada posisi yang lebih tinggi. Kemudian kita akan masuk ke agenda besar yang kedua, yaitu pembangunan sumber daya manusia dan selanjutnya baru masuk ke agenda besar inovasi dan teknologi," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam diskusi Forum A1 bertajuk "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur" yang digelar di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Menu
Berita Terkini
- Kementerian PUPR Kembalikan Fungsi Sungai Cakung di Kawasan Grand Kota Bintang Bekasi
- Diresmikan Presiden Jokowi, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang Tingkatkan Efisiensi Distribusi Logistik di Sumsel
- Progres Capai 56%, Bendungan Margatiga Kabupaten Lampung Timur Ditargetkan Selesai Akhir 2021
- Jaga Kualitas Lingkungan, Kementerian PUPR Bersama Badan Usaha Jalan Tol Tanam 6.600 Pohon di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar - Kayu Agung
- Progres Capai 61,62%, Revitalisasi TPA Sampah Pengengat Akan Tingkatkan Layanan Sanitasi KSPN/DPSP Mandalika
- Cegah Pencemaran Danau Toba, Kementerian PUPR Bangun IPAL Parapat Senilai Rp 59,42 Miliar
- Penuhi Kebutuhan Hunian Layak Bagi MBR, Kementerian PUPR Targetkan Bantuan Subsidi Perumahan TA 2021 Sebanyak 222.876 Unit
- Realisasi Proyek Infrastruktur dengan Dana SBSN Kementerian PUPR TA 2020 Capai 94,49%
- Kementerian PUPR Perkuat Kolaborasi dengan Kemenparekraf untuk Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
- Tanggap Darurat Bencana Banjir, Kementerian PUPR dan TNI AD Selesaikan Pemasangan Jembatan Bailey Tabunio II untuk Pulihkan Lalu Lintas Selatan Kalsel